Dirdik KPK Dijabat Jenderal Polri, ICW Kembali Kritik Komjen Firli Bahuri
Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali lagi mengomentari Ketua Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri.
Kritikan dikirimkan ICW selesai tersebarnya surat pernyataan yang mengatakan jika Direktur Penyelidikan (Dirdik) KPK diisi oleh Brigadir Jenderal Polisi Setyo Budiyanto.
Metode Pembuatan Akun Judi Slot
"Menyikapi tersebarnya surat pernyataan hasil seleksi pegawai KPK, karena itu dalam kesempatan kali ini ICW ingin memperingatkan pada Firli Bahuri jika tempat dia kerja ialah Komisi Pembasmian Korupsi, bukan kantor Kepolisian Republik Indonesia," tutur Periset ICW Kurnia Ramadhana dalam penjelasannya, Sabtu (19/9/2020).
Kurnia menjelaskan, berdasar data ICW, KPK sudah memakai 4 orang perwira tinggi Polri, yaitu Komjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK, Irjen Karyoto sebagai Deputi Pengusutan, Brigjen Setyo Budiyanto sebagai Direktur Penyelidikan, serta Brigjen Endar Priartono sebagai Direktur Penyidikan.
Sesaat untuk kedudukan koordinator daerah yang baru sekarang ditempati oleh 9 orang, lima salah satunya ialah anggota Polri. Mereka ialah Kombes Didik Agung Widjanarko, Kombes Agung Yudha Wibowo, Kombes Bahtiar Ujang Purnama, Kombes Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, serta Kombes Yudhiawan.
"Serta, peluang 5 orang yang isi tempat koordinator daerah akan dinaikkan pangkatnya jadi jenderal bintang satu. Jadi, keseluruhan perwira tinggi Polri yang menempati kedudukan taktiks di KPK ada 9 orang," katanya.
Kurnia memandang lumrah bila kelak muncul pemahaman publik akan berlangsungnya perselisihan kebutuhan di KPK. Ia menanyakan, bagaimana publik yakin bagian pengusutan KPK yang diisi Polri akan netral saat mengatasi kasus yang menyertakan pelaku di kepolisian.
"Pemikiran lain berkaitan kekuatan kesetiaan ganda. Karena, di saat kedepan, perwira tinggi Polri ini akan kembali pada lembaga aslinya. Hingga di saat yang serupa, beberapa perwira tinggi ini mempunyai dua atasan sekaligus juga, yaitu Ketua KPK serta Kapolri," katanya.
Ia pastikan, ICW tidak anti pada insitusi spesifik untuk menempati kedudukan di KPK. Namun, bila lembaga itu belum seutuhnya sukses memberantas korupsi, menurut ICW semakin lebih baik mereka diberdayakan di lembaga aslinya.
"Minimal bisa berguna untuk menolong proses pembenahan internal lembaga, dibanding harus dipekerjakan di KPK," katanya.
Sebelumnya telah dikabarkan, Brigjen Setyo Budiyanto berhasil lolos jadi Direktur Penyelidikan (Dirdik) Komisi Pembasmian Korupsi (KPK).
Setyo singkirkan dua kompetitornya yang saling anggota Polri, yaitu Widyaiswara Muda Sespimti Polri Kombes Nazirwan Adji Wibowo, serta Direktur Reserse Kriminil Umum Polda Sulawesi Selatan Kombes Didik Agung Widjanarko.
Setyo sendiri sekarang memegang untuk Plt Direktur Penyelidikan gantikan tempat Brigjen Panca Putra.
Lolosnya Brigjen Setyo Budiyanto diketahui dari lembaran surat pimpinan KPK RI nomor R/1812/KP.01.01/01-54/09/2020 tertanggal 18 September 2020. Surat itu tentang pernyataan hasil seleksi serta panggilan masuk buat calon Pegawai Negeri yang dipekerjakan di KPK datang dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam surat yang diberi tanda tangan Ketua KPK Komjen Firli Bahuri itu, tercatat enam nama anggota Polri yang berhasil lolos tingkatan seleksi. Pertama Brigjen Setyo Budiyanto untuk Dirdik KPK. Selanjutnya lima nama berhasil lolos jadi koordinator daerah, mereka ialah Kombes Didik Agung Widjanarko, Kombes Agung Yudha Wibowo, Kombes Bahtiar Ujang Purnama, Kombes Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, serta Kombes Yudhiawan.
Sumber internal Liputan6.com membetulkan lolosnya enam anggota Polri itu jadi pengawai negei yang dipekerjakan di instansi antirasuah.
Serta, sumber memberi surat dari Sekretariat Jenderal KPK yang diperuntukkan pada Pimpinan KPK. Surat itu tentang saran upah pegawai susunanal eselon 2 serta sama dengan tertanggal 16 September 2020.
Dalam surat itu ada 12 nama yang diusulkan terima upah pegawai. Kecuali ke enam nama di atas, ada nama Tomi Murtomo untuk Direktur Pengaduan Warga yang dari internal KPK, selanjutnya Direktur Pinda Riki Bijak Gunawan dari Kemenkominfo.
Selanjutnya 4 orang internal KPK yang memegang koordinator daerah, mereka ialah Asep Karunia Suwanda, Aminudin, Budi Waluya, serta Aida Ratna Zulaiha.
Irjen Pol Firli Bahuri dipilih jadi Ketua KPK tanpa ada voting. Nama Firli telah jadi pro-kontra semenjak tampil di publik.